Minggu, 15 Februari 2009

Kepada Sang Maha Pemaaf dan Maha Bijak

Tuhan, sesungguhnya aku tak ingin ada benci apalagi dendam bersemayam dalam ruang batinku. Tentunya Engkau lebih tahu dengan kemahatahuan-Mu itu bagaimana aku telah berusaha sungguh untuk belajar menahan diri dan perasaan , walau sakit nian hati ini.
Namun, Tuhan! Betapa pun sakit telah merambah ke seluruh relung hatiku, ternyata air mata tak lagi ada. Apakah rasa sakit di hatiku telah melebihi batasnya sehingga tak mampu lagi menyentuh sisi lain hatiku yasng beisi air mata kesedihan?
Ya, Allah!Maafkan aku, ternyata berat sungguh untuk menjadi manusia sabar. Berat sungguh untuk menjadi manusia ikhlas. Berat sungguh untuk menjadi manusia seperti yang Engkau harapkan.
Maafkan, maafkan aku ya, Tuhan!
Aku telah berusaha untuk memenuhi harapan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Namun, ternyata aku tak mampu!
Ya,Tuhan! masih adakah kesempatan kedua untukku?
Kalau sampai aku tak lagi punya kesempatan untuk bisa lebih baik dari hari ini, bolehkah aku mengajukan satu saja permintaan kepada-Mu ya, Allah?
Sebuah permintaan kecil saja, karena sebenarnya aku sudah terlalu malu untuk terus meminta kepada-Mu, boleh Tuhan?
Permohonanku semoga Engkau bisa mempertimbangkan segala upayaku sejauh ini untuk menjadi seperti yang Kauharapkan, agar dalam pandangan-Mu aku tak sejelek pandangan mereka.Sehingga andai waktuku telah tiba untuk bersua dengan Engkau Ya, Allah aku merasa tak lagi malu untuk menghambur ke dalam pelukan-Mu, bergelung dalam dekapan-Mu yang penuh kasih, istirah dalam keabadian damai-Mu.
Sejujurnya, aku rindu pada-Mu ya Tuhan. Namun, aku malu karena aku belum seperti yang Engkau harapkan.
Sekali lagi, maafkan aku ya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar