Rabu, 18 Februari 2009

SURAT DARI IBU

Karya Asrul Sani


Pergi ke dunia luas,anakku sayang
pergi ke hidup bebas!
Selama angin masih angin buritan
dan matahari pagi menyinar daun-daunan
dalam rimba dan padang hijau


Pergi ke laut lepas, anakku sayang
pergi ke alam bebas!
Selama hari belum petandan warna senja belum kemerah-merahan
menutup pintu waktu lampaumu


Jika bayang telah pudar
dan elang laut pulang ke sarang
angin bertiup ke buana
tiang-tiang akan kering sendiri
dan nakhoda sudah tahu pedoman
boleh engkau datang padaku!


Kembali pulang, anakku sayang
kembali ke balik malam!
Jika kapalmu telah rapat ke tepi
kita akan bercerita
"Tentang cerita hidupmu pagi hari".

PUISI FAVORIT

Sejak aku sekolah dulu puisi karya Bapak Asrul Sani yang berjudul "Surat dari Ibu" termasuk salah satu puisi favoritku. Kubaca berulang-ulang puisi tersebut setiap kali aku merasa 'sendirian' dan butuh motivasi dari seseorang untuk menemani langkah-langkahku dalam menapaki jalan kehidupan.
Bertahun kemudian, kutemukan lagi bait-bait puisi itu dalam lembaran buku pelajaran anakku.Ketika kubaca kembali larik demi larik puisi tersebut, aku merasakan 'feel' yang sama dengan yang kurasakan bertahun lalu.Sebuah tambahan 'energi' yang membuatku ringan dalam melangkah menapaki liku-liku jalan kehidupan karena aku yakin pada saat aku 'lelah', pada saat aku terpuruk, pada saat aku tak berdaya ada seseorang yang selalu bersedia menjadi tempatku bersandar, ada seseorang yang selalu bersedia memberi ruang dalam jiwanya untuk mereguk keteduhan, yang selalu bersedia merengkuhku dalam damai peluknya. Dialah ibu, yang dalam hatinya hanya berisi cinta dan memberi yang tak harap kembali.
Cinta : sebuah karya dari khalil gibran
kenapa kita menutup mata ketika kita tidur?
ketika kita menangis?
ketika kita membayangkan?
itu karena hal terindah di dunia tdk terlihat
ketika kita menemukan seseorang yang
keunikannya sejalan dengan kita, kita bergabung
dengannya dan jatuh ke dalam suatu keanehan
serupa yang dinamakan cinta.
Ada hal2 yang tidak ingin kita lepaskan,
seseorang yang tidak ingin kita tinggalkan,
tapi melepaskan bukan akhir dari dunia,
melainkan suatu awal kehidupan baru,
kebahagiaan ada untuk mereka yang tersakiti,
mereka yang telah dan tengah mencari dan
mereka yang telah mencoba.
karena merekalah yang bisa menghargai betapa
pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan
mereka.
Cinta yang sebenarnya adalah ketika kamu
menitikan air mata dan masih peduli terhadapnya,
adalah ketika dia tidak memperdulikanmu dan
kamu masih menunggunya dengan setia.
Adalah ketika di mulai mencintai orang lain dan
kamu masih bisa tersenyum dan berkata
” aku turut berbahagia untukmu ”
Apabila cinta tidak bertemu bebaskan dirimu,
biarkan hatimu kembalike alam bebas lagi.
kau mungkin menyadari, bahwa kamu menemukan
cinta dan kehilangannya, tapi ketika cinta itu mati
kamu tidak perlu mati bersama cinta itu.
Orang yang bahagia bukanlah mereka yang selalu
mendapatkan keinginannya, melainkan mereka
yang tetap bangkit ketika mereka jatuh, entah
bagaimana dalam perjalanan kehidupan.
kamu belajar lebih banyak tentang dirimu sendiri
dan menyadari bahwa penyesalan tidak
seharusnya ada, cintamu akan tetap di hatinya
sebagai penghargaan abadi atas pilihan2 hidup
yang telah kau buat.
Teman sejati, mengerti ketika kamu berkata ” aku
lupa ….”
menunggu selamanya ketika kamu berkata ”
tunggu sebentar ”
tetap tinggal ketika kamu berkata ” tinggalkan aku
sendiri ”
mebuka pintu meski kamu belum mengetuk dan
belum berkata ” bolehkah saya masuk ? ”
mencintai juga bukanlah bagaimana kamu
melupakan dia bila ia berbuat kesalahan,
melainkan bagaimana kamu memaafkan.
Bukanlah bagaimana kamu mendengarkan,
melainkan bagaimana kamu mengerti.
bukanlah apa yang kamu lihat, melainkan apa
yang kamu rasa,
bukanlah bagaimana kamu melepaskan melainkan
bagaimana kamu bertahan.
Mungkin akan tiba saatnya di mana kamu harus
berhenti mencintai seseorang, bukan karena orang
itu berhenti mencintai kita melainkan karena kita
menyadari bahwa orang iu akan lebih berbahagia
apabila kita melepaskannya.
kadangkala, orang yang paling mencintaimu adalah
orang yang tak pernah menyatakan cinta
kepadamu, karena takut kau berpaling dan
memberi jarak, dan bila suatu saat pergi, kau akan
menyadari bahwa dia adalah cinta yang tak kau
sadari

Selasa, 17 Februari 2009

salahkah cinta

kalau cinta itu sebuah kesetiaan

salahkah aku jika hati ini mendua

kalau cinta itu sebuah keyakinan

salahkah aku jika dipenuhi keraguan

kalau cinta itu sebuah anugerah

salahkah aku jika merasa tersiksa

kalau cinta itu terhormat

salahkah aku yang mengikuti syahwat

kalau cinta itu ada

salahkah aku jika mencinta


Catatan pribadi: wuih, aku merasa senang sekali bisa menikmati puisi karya orang lain, setelah sekian lama aku 'jauh'dari dunia perpuisian. Aku merasa tergugah untuk kembali 'belajar' dari banyak karya orang lain, seperti puisi di atas ini.

Senin, 16 Februari 2009

Valentine Day

Si aku ini termasuk orang 'kuper' alias kurang gaul. Nyatanya, sampai hari ini nggak nyadar kalo orang-orang pada sibuk nyiapin perayaan Valentine Day, aku juga ngga 'ngeh' di mana-mana banyak pernak-pernik khas Hari Kasih Sayang yang bernuansa pink dan berbentuk hati itu. Uh, Si aku ini bener-bener deh ngga gaul ya. Baru 'ngeh' klo orang pada heboh ngerayain Valentine, waktu para 'customer' nanya,"Bu, ngga Valentinan?" Dengan gaya meyakinkan, aku jawab ,"kalo ibu sih ngerayain valentine tiap hari, ngga perlu nunggu 14 Februari." "Kalian sendiri mau pada ke mana nih udah pada rapi?" Tanyaku dengan 'polos'nya. "Mo Valentinan,Bu!" Jawab mereka serempak. "Emang sekarang tanggal 14 Februari gituh?" tanyaku lagi(kelihatan sekali kan 'kuper'nya!)
Lagi-lagi dengan suara serempak ditambah pada ketawa (pastinya ngetawain kebloonanku!) mereka menjawab,"Ya, iyalah Bu sekarang tuh 14 Februari, makanya kami mo ke rumah teman, ngerayainnya. Yuk, kami pamit,Bu. Assalamu alaikum!"
Mereka pergi sambil masih ketawa-ketawa meninggalkan aku yang masih tertegun-tegun.


Ya, sejatinya bagi aku yang sudah setua ini,kasih sayang dan cinta tak ditebar dalam satu hari saja yang bernama 'Valentine', tapi tiap hari dan terus-menerus. Ngga mengenal istilah capek atau bosan untuk menebar cinta dan kasih sayang kepada sesama makhluk yang sedang membutuhkannya.Tidak terbatas kepada pacar atau suami saja;tidak juga hanya kepada keluarga maupun sahabat, tapi klo bisa sih ke seluruh makhluk hidup ciptaan-Nya.
Tapi terkadang banyak orang mempersempit makna 'kasih sayang'hanya sebatas untuk suami/istri, bahkan pacar.Padahal menurutku cinta itu amat luas maknanya, tidak terbatas sasarannya, karena menurutku layaknya cinta kasih Allah kepada semua makhluknya yang tiada batas, maka cinta kasih kita sebagai makhluknya pun mestinya tiada batas pula. Cinta itu fitrah dan anugrah yang indah dari Sang Maha Pencinta, ditempatkan-Nya cinta itu dalam jiwa setiap makhluk-Nya dalam kadar yang berbeda-beda, disesuaikan dengan kapasitasnya masing-masing ruang dalam jiwa mereka.setiap ruang cinta dalam jiwa manusia itu akan terisi dengan rasa cinta yang berbeda-beda namanya sesuai dengan kehendak yang empunya tempat dan kepada siapa cinta kasih sayang itu mau diberikan.
Kurasa pada momen valentine day ini, alangkah indahnya bila setiap kita mau membuka pintu ruang-ruang penyimpanan cinta kita untuk menebarkan cinta yang kita miliki itu kepada siapa saja yang membutuhkannya. Dan lewat pintu ruang cinta itu pula kita harus membiarkan cinta yang lain menyelusup dan bersemayam dengan nyaman di dalam jiwa kita. Hingga cinta itu bersemi di masing-masing ruang cinta, mekar, merekah, dan menyebar menyelusup mengisi ruang cinta dalam jiwa yang lain.
Bila ruang- ruang cinta dalam jiwa setiap insan telah penuh dengan cinta kasih sayang, tak mustahil 'baldatun thoyyibatun wa rabbun ghafuur' bisa kita rasakan.

Minggu, 15 Februari 2009

Kepada Sang Maha Pemaaf dan Maha Bijak

Tuhan, sesungguhnya aku tak ingin ada benci apalagi dendam bersemayam dalam ruang batinku. Tentunya Engkau lebih tahu dengan kemahatahuan-Mu itu bagaimana aku telah berusaha sungguh untuk belajar menahan diri dan perasaan , walau sakit nian hati ini.
Namun, Tuhan! Betapa pun sakit telah merambah ke seluruh relung hatiku, ternyata air mata tak lagi ada. Apakah rasa sakit di hatiku telah melebihi batasnya sehingga tak mampu lagi menyentuh sisi lain hatiku yasng beisi air mata kesedihan?
Ya, Allah!Maafkan aku, ternyata berat sungguh untuk menjadi manusia sabar. Berat sungguh untuk menjadi manusia ikhlas. Berat sungguh untuk menjadi manusia seperti yang Engkau harapkan.
Maafkan, maafkan aku ya, Tuhan!
Aku telah berusaha untuk memenuhi harapan-Mu sesuai dengan kemampuanku. Namun, ternyata aku tak mampu!
Ya,Tuhan! masih adakah kesempatan kedua untukku?
Kalau sampai aku tak lagi punya kesempatan untuk bisa lebih baik dari hari ini, bolehkah aku mengajukan satu saja permintaan kepada-Mu ya, Allah?
Sebuah permintaan kecil saja, karena sebenarnya aku sudah terlalu malu untuk terus meminta kepada-Mu, boleh Tuhan?
Permohonanku semoga Engkau bisa mempertimbangkan segala upayaku sejauh ini untuk menjadi seperti yang Kauharapkan, agar dalam pandangan-Mu aku tak sejelek pandangan mereka.Sehingga andai waktuku telah tiba untuk bersua dengan Engkau Ya, Allah aku merasa tak lagi malu untuk menghambur ke dalam pelukan-Mu, bergelung dalam dekapan-Mu yang penuh kasih, istirah dalam keabadian damai-Mu.
Sejujurnya, aku rindu pada-Mu ya Tuhan. Namun, aku malu karena aku belum seperti yang Engkau harapkan.
Sekali lagi, maafkan aku ya.

Senin, 09 Februari 2009

Kontroversi PBS 1

Tadi malam aku lihat tayangan di tv one yang membahas film PBS.Malam kemarinnya lagi anakku ngasih tahu kalau di salah satu stasiun TV ada Hanung, sang sutradara film tersebut. Malam sebelumnya lagi muncul di acaranya Tukul Arwana. Belum lagi pemberitaan di media cetak dan komentar-komentar yang ditulis dalam blog ikut 'memanaskan' suasana jagad Nusantara yang sudah mulai panas juga oleh pemberitaan menjelang Pemilu.
Setelah saya perhatikan hampir semua komentar itu bernada 'miring' dan menyudutkan Sang Pembuat film, padahal film itu dibuat berdasarkan sebuah novel yang pastinya ada pembuatnya juga.Menurut aku ,yang awam dan berpikiran sederhana, kenapa nggak dihadirkan saja sekalian penulis novel, penulis skenario, dan sutradaranya sehingga dalam satu acara itu semua kepenasaran kita sebagai penonton terjawab langsung oleh orang-orang yang bersangkutan langsung dengan keberadaan film tersebut, jangan 'by phone'. Bukankah film adalah hasil kerja sebuah tim?
Tapi apa mungkin begitu caranya ya mengemas suatu tontonan agar menarik perhatian pemirsa?