Senin, 26 Januari 2009

Belajar sepanjang hayat

Senin, 26 Januari 2009

Akhirnya, Alhamdulillah aku bisa juga bikin blog sendiri dengan instrukturnya anak-anakku. Wah, heboh deh jadinya. Kakak-adik bergiliran ngasih instruksi dari kanan-kiriku. Belum lagi Si Bungsu, putri semata wayangku ikut nimbrung minta perhatian dari semua. Dia agak 'jealous' karena perhatian kakak-kakaknya tertumpah semua kepada ibunya.
Ya, maklum ajalah aku termasuk ke dalam pepatah yang mengatakan "Belajar di waktu kecil bagai mengukir di atas batu, belajar sesudah dewasa (tua?) bagai mengukir di atas air".
Nah, aku termasuk ke dalam kategori yang keduanya ,"belajar sesudah tua bagai mengukir di atas air". Ya, susah bener ngertinya sesusah mengukir di atas air. Semua yang diterangkan harus main catat dulu, lalu dicoba, salah, diterangkan lagi, catat lagi, dicoba lagi. Terus begitu sampai bisa.
Beruntunglah,aku punya anak-anak yang sabar dan telaten mengajariku, ibunya yang benar-benar 'gaptek', yang sehari-harinya cuma ngurusin masalah 'domestik', seputar dapur dan sumur menjadi melek teknologi sampai tahu komputer, tahu internet, sampai bisa ngeblog seperti ini.
Duh, terima kasih banyak, anak-anakku. Dengan bimbingan kalian cakrawala dunia ibumu terbentang tanpa batas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar